Selamat Idul Fitri 1432 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat Idul Fitri, Kawan...

- YauNi.4ever

Pesan •"̮• ♈ǎυ иȋ •"̮•

Friday, August 1, 2008

Memperbanyak Partisi Harddisk

Upaya untuk menghilangkan bad sector

Kini kapasitas harddisk semakin bongsor. Selain teknologi harddisk yang semakin canggih, juga karena harga harddisk yang kian terjangkau, dalam masa krisis sekalipun. Sehingga memungkinkan Multiple Drive dengan partisi harddisk untuk multi system dan sedikit upaya untuk menghilangkan bad sector.

Mengalami hal ini, berbagai macam reaksi pengguna bermunculan. Ada yang dengan cueknya menjadikan harddisk 30 GB dalam satu partisi. Dan ada juga yang memecah-mecahnya menjadi banyak partisi, sehingga windows explorer dibuka akan muncul barisan drive, dari C sampai R. bahkan ada yang iseng sampai drive X.

Kegiatan mempartisi harddisk memang menjadi hal yang biasa, bahkan wajib dilakukan untuk harddisk yang masih baru. Tapi belum semua pengguna memahami apa dan bagaimana melakukan partisi. Bahkan ada yang pernah mengatakan, “harddisk ku ukuran nya kecil, jadi tidak saya partisi”.

Mempartisi harddisk adalah hukumnya wajib. Yaitu menentukan area pada harddisk yang akan digunakan untuk system. Karena dapat memilih area pada harddisk, maka kegiatan ini juga sering dimanfaatkan untuk ‘menghilangkan’ bad sector. Sebenarnya yang terjadi bukanlah menghilangkan, tapi menghindari area yang rusak supaya tidak digunakan, sehingga area yang akan digunakan bersih dari bad sector.

MENGAPA HARUS DIPARTISI

Banyak di antara pengguna yang memecah harddisknya, sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus tertentu, cara tersebut memang benar, tapi kurang tepat. Karena ada factor2 pertimbangan untuk membentuk partisi. Beberapa factor diantaranya :

1. semakin besar kapasitas suatu partisi, maka semakin berat maintenance nya. Misalnya kegiatan defrag, scanning dan lain-lain.

2. dengan mencampur semua data pada satu partisi, maka kemungkinan kehilangan semua data semakin besar.

Banyak sekali kasus rusaknya FAT (File Allocation Table) atau Root directory, baik oleh virus atau kegagalan system. Jika FAT atau Root directory rusak, maka isi satu partisi tersebut juga rusak. Jika dipisahkan dalam partisi yang berlainan, akan memperkecil kemungkinan kejadian di atas.

3. semakin sedikit jumlah partisi, semakin kecil kemungkinan jumlah system operasi yang terpasang, karena setiap system operasi mempunyai jenis file system sendiri2, sedangkan satu partisi hanya bisa mempunyai satu jenis file system.

4. dengan memecah menjadi sejumlah partisi yang dibutuhkan, lebih mudah untuk mengorganisir lokas file. Misalnya, perlu di pisah antara data untuk musik, spreadsheet, game, file swap, dll. Sehingga mudah untuk pencarian dan backup.

Katakanlah anda memakai computer hanya untuk multimedia dan spreadsheet, paling banyak hanya membutuhkan 2 partisi. Kalau harddisk 20 GB dipecah menjadi 2 partisi tentu akan berat maintenancenya. Untuk kasus seperti ini, lebih baik TIDAK semua kapasitas harddisk digunakan, cukup diambil sesuai dengan kebutuhan.

Faktor2 di atas hanyalah pertimbangan. Anda sebagai mahluk yang punya kebijaksanaan, tentu dapat menentukan yang lebih baik, sesuai dengan kebutuhan.

SUSUNAN PARTISI HARDDISK

Untuk membentuk partisi, kita memang bebas menentukan jumlah partisi yang kita inginkan. Namun ada aturan yang harus diikuti. Partisi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu primary, Extended dan Logical.

1. Primary

Partisi jenis ini maksimal ada 4 buah dalam satu harddisk. Jika dalam harddisk juga ada partisi Extended, maka partisi Primary maksimal ada 3 buah.

Dalam prakteknya, kita cukup membutuhkan satu partisi Primary. Namun jika kita ingin menginstal banyak system operasi dalam satu harddisk, dibutuhkan lebih dari satu partisi Primary. Hal tersebut berlaku untuk OS yang hanya bisa booting dari partisi Primary, seperti DOS, Win 3.x dan Win 9x. sedangkan untuk OS lain seperti Win NT, Linux, OS2, bisa booting dari jenis partisi Logical.

2. Extended

Untuk jenis partisi ini hanya dapat satu dalam satu harddisk, digunakan untuk menampung partisi Logical. Seperti diketahui dalam satu harddisk dibatasi hanya ada 4 Primary, maka untuk menciptakan partisi lebih banyak, partisi Extended dapat dimanfaatkan. Partisi ini tidak dapat menampung data, hanya digunakan untuk menampung partisi Logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk menampung partisi Logical.

3. Logical

Partisi jenis ini tidak dapat berdiri sendiri. Dia dan teman-teman nya harus berada dalam partisi Extended. Jadi jika akan dibuat lebih dari 4 partisi, harus dibuat satu partisi Extended dan partisi Logical sejumlah yang dibutuhkan.

MENYUSUN PARTISI

Pembentukan partisi dapat dilakukan dengan banyak program. Di lingkungan Windows sudah disediakan FDISK. Jika ingin mempartisi tanpa menghapus data sebelumnya, dapat digunakan program Partision Magic.

Tapi biasanya pengguna lebih memilih menggunakan Disk Manager (DM) yang disediakan oleh manufacture harddisk, karena kata mereka, pabrik pastilah lebih tau tentang harddisk yang mereka produksi, sehingga program dari manufacture lebih cocok dengan harddisk tersebut. Dalam lingkungan linux, dapat digunakan DRUID dan FDISK (fdisk / cfdisk / sfdisk).

Tidak ada langkah2 baku untuk menyusun partisi, namun sebagai gambaran, berikut adalah langkah2 untuk menyusun partisi untuk harddisk baru, atau dianggap baru:

1. Buat partisi primary sebesar yang dibutuhkan

Untuk Windows 9x, file-file utama dan aksesorisnya membutuhkan sekitar 300 MB, untuk persiapan perkembangan file-file driver dan library Windows, sediakan sekitar 1000MB.

Untuk Windows XP, ME, NT, sediakan sekitar 2000 MB.

Untuk Linux, untuk full install, biasanya menghabiskan hampir 2GB. Sediakan saja 2.5 GB.

2. Tentukan dulu partisi-partisi yang lain, hitung di atas kertas, jenis dan ukurannya.

Misalnya musik, perkirakan menghabiskan 3 GB, Data Spreadsheet, cukup 2GB, game sediakan saja 2GB.

Itu semua adalah ‘misalnya’ yang kepastiannya terserah anda.

3. Setelah ditentukan, hitung total besarnya.

Sesuai contoh di atas menghabiskan 7GB, maka sebesar itulah partisi Extended dibuat.

4. Buat partisi-partisi logical sesuai dengan ukurannya di dalam partisi Extended.

5. Set status partisi primary jadi ACTIVE.

Jika tidak maka jangan harap harddisk anda bisa booting.

6. jika anda melakukan itu semua melalui program Partision Magic, maka ketika partisi diciptakan akan langsung diformat. Jika dengan program FDISK maka anda harus keluar dari FDISK, lalu restart, baru kemudian memformat satu persatu partisi yang baru di buat.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar sebagai respon atau untuk bertanya.
Jangan SPAM ya, No SARA, No P0RNo!
Mohon tidak meninggalkan link di dalam comments.
Komentar berisi LINK & tidak sesuai judul akan segera dihapus!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Template by Premium Blogger Themes | Modified and Enhanced by YauNi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...